China hell train

ngelanjutin catatan perjalanan aku kemarin, kali ini aku mau nulis soal pengalaman aku naik kereta di China. Siapa tau bisa berguna buat traveller lainnya.

Dari Yangshuo kami naik bus sekitar 2 jam an ke statiun kereta Guilin. Sampai sana kami dimasukan ke dalam ruangan kaca yang penuh dengan orang. Herannya cewek China itu kok bisa yach jalan-jalan bawa bayi plus tas-tas segambreng dengan pake boots heel.

anyway sekitar jam 12:45 kaca dibuka dan orang-orang pada berlarian memasuki gerbong kereta. Di dalam kereta asli dech sumpek, penuh abis dan tempat naroh barang di atas kursi tuh penuh. Nah di karcis kan udah tertera nomor tempat duduk, tapi kok ternyata tempat duduk kami yah diduduki orang.

Akhirnya jadilah kita berhenti donk dan minta mereka pindah and dengan bahasa tubuh gw berusaha ngejelasin ke mereka sambil nunjuk-nunjuk nomornya. mereka ini kok ya ndablek ga mau bangun sampe akhirnya orang-orang marah karena kita menghalagi jalan mereka. Ada satu nci-nci ngoceh ga karuan sambil dorong-dorong gw gt. terang aja gw dorong dia balik, trs dia melotot gt ke gw tapi gw ga peduli, gw terus berusaha mengclaim tempat duduk kita.

Gak lama akhirnya ada petugas yang lewat dan kita tanya untuk confirm tempat duduk kita dan si petugas mengiyakan bahwa emang itu tmp duduk kita. Kecewanya petugas cuma mengiyakan tanpa ada inisiatif untuk berbicara sama penumpang yang salah duduk di tempat kita. Akhirnya setelah 15 menitan mereka sadar sendiri dan pindah ke tempat mereka seharusnya berada.

kereta mulai bergerak on time jam 1.15, awal perjalanan walau sumpek tapi masih bisa diterima. pemandangan di luar masih keliatan bukit-bukit karst, sampai akhirnya di luar gelap total dan penderitaan kita dimulai. Udara di dalam kereta lama-lama jadi panas dan terkontaminasi oleh orang-orang yang ngerokok di gerbong. Mana hubby kena diare, tapi saking joroknya dia sampe ga bisa poop. Ternyata saluran udara nya ditutup buka gt, jadi ga selalu dibuka tapi ada waktu-waktunya dibuka tutup gt. Gw sesak nafas karena keracunan asap rokok, kurang oksingen , tempat duduk yang sangat sempit sampe ga bisa selonjor dan orang-orang di gerbong berisik banget sampe pagi.

Yang paling tersiksa itu sekitar jam 10an malam, bayangkan makin malam mereka makin berisik. Akhirnya kelelahan jam 3 pagi aku baru bisa tidur sampe jam 8 pagi, itu pun setiap jam kebangun kayaknya. udah jam 8 pagi sampe jam 1 siang kita tiba udah lumayan dech. begitu kami keluar perasaan legaaaa luar biasa.
terutama nyokap yang katanya sakit pinggang duduk segitu lama.

On the plus side gw bisa ngelihat kasih, kebaikan, dan ketangguhan suami gw. pas gw megap-megap kena asap rokok dia kipasin gw dan nyokap gw loch. ga sebentar tapi sampai berjam-jam. di saat dia sendiri lagi kena diare gt dia kasih gw untuk bersandar sama dia, dia sendiri ga tidur tapi jagain barang-barang kita. Disaat orang didepan kita yang bawa anak kecil dan anaknya butuh tidur sehingga ibu itu harus berdiri, suami gw nawarin tempat duduknya. Dia sendiri berdiri ada kali 3 jam. gw sih udah teler banget, tapi bersyukur punya suami yang hatinya kayak emas dan ga egois.i know i can rely on him, Thank you God.

dan pas gw bilang, sorry ya beb ini ide aku naik kereta gini, kamu jadi suffering. dia cuma ketawa aja malah becanda , he said "the best part of China is the train.. hahaha."
yang bener aja say?


Comments

Popular Posts